Sabtu, 12 September 2009

Buronan KPK Adik Ratu Atut Chaeri Wardana





Ratu Atut sudah Berkoordinasi dengan Seluruh Jajaran Muspida untuk Menggagalkan Marissa Haque dan Ikang Fawzi karena sangat khawatir mereka berekasi berlebih atas kaburnya buronnan polisi adik kandung Ratu Atut Chosiyah bernama Chaeri Wardana yang terkait dengan korupsi RS Balaraja, Tangerang, Banten.

Ratu Atut sudah Berkoordinasi dengan Seluruh Jajaran Muspida untuk Menggagalkan Marissa Haque dan Ikang Fawzi


Ratu Atut sudah Berkoordinasi dengan Seluruh Jajaran Muspida untuk Menggagalkan Marissa Haque dan Ikang Fawzi.
Inysa Allah kedua orang pengganggu jalan hidup Ibu Ratu Atut dapat segera dienyahkan dari muka bumi ini. Keduanya memang sudah tidak layak hidup didunia karena tidak bermanfaat.
Baiklah kita tunggu saja tanggal mainnya kedepannya agar Marissa Haque dan Ikang Fawzi menangis-nangis minta kerjaan dan menyemabh sujud dikaku Ibu Ratu Atut Chosiyah tercantik di Banten.

Ratu Atut Sangat Membenci serta Mengkhawatirkan Marissa Haque & Ikang Fawzi Masuk Senayan


Ratu Atut Sangat Membenci serta Mengkhawatirkan Marissa Haque & Ikang Fawzi Masuk Senayan
Entah bagaimana keputusan MK belakangan ini namun Ratu Atut Boss saya di Banten tidak bisa tidur tenang memikirkan keduanya itu yang selalu mengganggu hidup dan rezekinya.

Kamis, 10 September 2009

Calo KPU Bernama Fernita Darwis dari PPP adalah Mantan Karyawan Ratu Atut di PDAM Banten


JAKARTA - SURYA- Lama menanti tanpa ada kepastian tindakan, membuat artis yang banting stir menjadi politisi, Marissa Haque, mendatangi lagi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (8/9). Bersama sejumlah caleg yang gagal dalam Pemilu legislatif (Pileg) 2009, ia didampingi kuasa hukumnya, Eggy Sudjana. Marissa mempertanyakan soal laporan dugaan politik uang dalam Pileg 2009 yang disampaikan ke KPK dua bulan lalu.

Setelah sempat melakukan protes karena menunggu terlalu lama yakni empat jam, Marissa dan belasan caleg gagal akhirnya difasilitasi untuk bertemu pimpinan KPK
Hari Senin (7/9) lalu, Marissa dan kawan-kawannya sudah menyambangi Mabes Polri. Mereka melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena tidak menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). “Kami ingin menanyakan sejauh mana sikap KPK, terhadap laporan kita dua bulan lalu atas jual beli kursi. Seperti kursi saya di PPP seharga Rp1 miliar,” kata caleg PPP dari Dapil Jabar 1 yang meliputi Kota Bandung dan Cimahi.

Marissa mengaku punya alat bukti, yakni rumah mewah baru di Bintaro, Tangerang, milik saksi dari PPP yakni Fernita Darwis. Padahal dengan suami yang pengangguran dan pekerjaannya dari berpolitik, hal itu jadi tanda tanya besar bagi Marissa darimana asal uangnya.
Marissa melaporkan Fernita Darwis dan suaminya Darwis Hamid karena diduga telah melakukan kesepakatan tertentu dengan oknum KPU untuk menjual kursinya senilai Rp1 miliar.Nasib serupa dialami 14 caleg lain dari partai berbeda. Mereka juga menyatakan, kursinya dihargai Rp 1 miliar.

Istri Ikang Fauzi itu juga membeberkan pengalaman nyata suaminya dengan broker kursi legislatif saat Pileg lalu. “Kami merasa dipermainkan dan didzolimi KPU. Selama ini kami merasakan negara tidak melindungi hak konstitusi sebagian warga negaranya,” tambah Icha, sapaannya..

Farouk, caleg gagal dari Partai Hanura juga mengaku jadi korban politik karena terjadi abuse of power. Karena itu dia ikut berjuang mendapatkan keadilan. Selain ke polisi dan KPK, kasus juga sudah dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi, tapi belum ada tindak lanjut. jbp/nda

Kamis, 03 September 2009

ITB Sekolah Unggulan di Indonesia, Mimpi Ratu Atut yang Tak Kesampaian


Rekan Marmin, saat ini yang lulus ujian saringan masuk memang kebanyakan masih dari pulau Jawa, di luar P. Jawa yang sudah terwakili adalah : Lampung, Jambi, Gorontalo, Tana Toraja dan Balikpapan.

Masuk ITB memang standar nya sangat tinggi. Sebagai gambaran di bawah ini adalah nilai rata-rata penerimaan SNMPTN yang baru lalu untuk kelompok IPA :
1. ITB, Bandung (92,54)
2. UGM, Yogyakarta (88,88)
3. UI, Depok (87,11)
4. ITS, Surabaya (83,55)
5. Unair, Surabaya ( 83,89)
Dengan nilai rata-rata yang begitu tinggi, untuk mencari anak dari keluarga miskin yang bisa lulus ujian penerimaan masuk ITB saja sudah sangat susah. Dana donasi yang berhasil kami kumpulkan sebetulnya cukup untuk 43 orang, tetapi jago kami yang lulus 40 orang. Yang dai Papua dan Aceh tidak berhasil lulus.

Namun demikian kami akan berusaha lebih keras agar tahun depan ada perwakilan dari Papua, Aceh dll yang bisa lulus ujian saringan masuk ITB, untuk itu usaha tambahan akan kami lakukan untuk menjaring lebih banyak kandidat dari daerah-daerah di luar Jawa, termasuk melakukan tes masuk di luar P. Jawa, sebagai bagian dari upaya menjemput bola.
Salam hangat penuh semangat

Beasiswa untuk Semua dan Peran Penguasa Birokrat Korups Indonesia

Hari ini, 10 Agustus 2009, adalah hari kuliah pertama bagi para mahasiswa baru ITB, termasuk bagi 40 mahasiswa penerima beasiswa “ITB untuk Semua” yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Program “ITB Untuk Semua” adalah suatu skema penerimaan mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung yang secara khusus menyediakan bangku kuliah bagi para lulusan sekolah menengah umum dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi. Uang pendidikan, ongkos tempat tinggal, dan biaya hidup selama menempuh kuliah di Bandung didanai beasiswa “ITB Untuk Semua”. Dana yang disediakan untuk menempuh ilmu selama 4 tahun termasuk biaya hidup bagi masing-masing mahasiswa adalah Rp. 100.000.000.

Merancang dan menjalankan program Beasiswa ITB untuk Semua merupakan kerja keras bagi panitia dan para relawan, baik didalam menggalang donasi maupun dalam merekrut dan membimbing para mahasiswa muda ini. Menggalang dana donasi di tengah suasana krisis ekonomi memang bukan perkara mudah, apalagi usaha penggalangan dana dimulai di tengah tahun, dimana bagi banyak perusahaan, penggunaan dana CSR sudah ditentukan sejak tahun sebelumnya. Kami bersyukur berhasil menggalang dana sejumlah Rp. 4.3 milyar, yang berasal dari donasi perusahaan, perorangan, kelompok dan donasi kolektif.


Tantangan lain yang tidak kalah rumitnya adalah menjaring calon mahasiswa pandai dari keluarga miskin dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Beasiswa ini mensyaratkan bahwa penerima datang dari keluarga berpenghasilan di bawah Upah Minimum Regional. Kebanyakan dari mereka, mimpipun tidak untuk bisa kuliah di ITB. Itu sebabnya dibutuhkan usaha ekstra untuk menjemput bola, menyampaikan berita baik ini keseluruh pelosok negeri, agar mereka yang memenuhi syarat segera mendaftar. Berbagai jalur kami manfaatkan untuk menyebar berita ini, melalui sekolah-sekolah, klub guru Indonesia, alumni, keluarga mahasiswa ITB dan tentunya juga melalui situs web, milis dan jejaring sosial.

3170 pendaftar masuk sampai dengan hari penutupan, dari jumlah itu kami menseleksi 200 yang terbaik berdasarkan nilai akademis dan potensi kepemimpinannya. 200 kandidat ini lalu kami biayai transportasi, penginapan dan biaya tesnya untuk ikut tes penerimaan mahasiswa di Bandung. Kami bersyukur 40 diantaranya lulus ujian saringan masuk dan di terima di ITB. Penerima beasiswa datang dari berbagai daerah : Tuban, Trenggalek, Semarang, Kediri, Bandung, Pemalang, Nganjuk, Balikpapan, Sidoardjo, Banyuwangi, Banyumas, Klaten, Cibinong, Yogyakarta, Tana Toraja, Cilacap, Purwokerto, Lampung, Mojokerto, Bogor, Gorontalo, Jambi dan Jakarta. Pekerjaan orang tua mereka diantaranya adalah supir, tukang baso, buruh tani, guru, pensiunan, penjahit, pedagang kelontong dll.

Agar tidak mengalami kesulitan ketika kuliah nanti, mereka kami bekali dengan program bridging selama satu bulan yang berisi pemupukan softskills dan penguatan mafiki (Matematika, Kimia dan Fisika). Semoga mereka bisa menyelesaikan kuliah dan lulus dengan baik, dan kelak bisa kembali kedaerahnya dan menjadi agen perubahan di lingkungan sosial asalnya.
Program Beasiswa “ITB untuk Semua” edisi perdana sudah bergulir, banyak pengalaman dan pelajaran yang kami peroleh selama proses ini. Berhasil menggalang dana sejumlah Rp. 4.3 Milyar dan menjaring 40 mahasiswa yang bisa lulus ujian saringan masuk ITB yang super kompetitif adalah pembukaan yang bagus. Namun demikian, kami bercita-cita agar paling tidak kami bisa meningkatkan jumlah ini menjadi 10 % dari jumlah mahasiswa baru yang di terima di ITB. Ini artinya, 300 mahasiswa dan Rp. 30 Milyar donasi yang harus diupayakan. Sebuah cita-cita yang ambisius dan penuh tantangan memang. Namun kami percaya itu adalah cita-cita yang mulia dan kami percaya pula bahwa apabila kita menghendaki sesuatu dengan sungguh-sungguh maka seluruh alam akan berkonspirasi untuk membantu kita mencapainya.
Melalui artikel ini kami ingin mengajak semua pihak untuk mendukung program ini. Semoga kita semua bisa bahu membahu membuka kesempatan bagi keluarga miskin untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya ke salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini, dengan harapan melalui pendidikan ini nasibnya bisa berubah.

Informasi lebih lengkap tentang program ini bisa dilihat di itbuntuksemua.com
Salam hangat penuh semangat

Memanfaatkan TIK untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi (Bagian 1 dari 5 Tulisan)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk membangun Infrastruktur Nasional TIK besar, tetapi kerugian bila tidak melakukannya akan jauh lebih besar lagi.


Kita perlu menentukan prioritas penerapan TIK agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu membangun kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara, melakukan penyesuaian dan mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar menjawab kebutuhan.





Problem terbesar di negara ini adalah masalah korupsi. Praktik korupsi di Indonesia terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari urusan kecil yang menyangkut pelayanan masyarakat di tingkat kelurahan, hingga rekayasa penggunaan anggaran di lembaga-lembaga pemerintah. Korupsi terjadi karena ada niat dan ada kesempatan. Governance yang lemah membuka kesempatan korupsi. Itu sebabnya penerapan Good Governance menjadi sangat penting sebagai langkah pencegahan.Sistem Informasi dapat memainkan peranan yang besar di dalam mendukung good governance melalui transparansi dan partisipasi masyarakat.





Artikel ini terdiri 5 bagian yang akan kami posting setiap hari kerja satu bagian :
1. Area pemanfaatan TIK2. Membangun Kemampuan dan Infrastruktur3. Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)4. Memformulasikan Strategi TIK5. Memanfaatkan TIK untuk Pembangunan

Mencapai Hidup seimbang: Rapih Herdiansyah Cilegon

Hidup Seimbang, Apa dan Bagaimana Mencapainya ?


Hari Kartini mempunyai arti yang berbeda bagi masing-masing orang. Ada yang merayakannya dengan berkebaya, ada juga yang menyelenggarakan berbagai seminar di hari Kartini ini. Bagi saya, hari Kartini adalah hari dimana berbagai media minta waktu untuk wawancara, dan berbagai pihak minta saya bicara di acara mereka. Semuanya tentu saya sambut dengan senang hati. Berbagi pengalaman, suka dan duka wanita karir saya anggap sebagai kewajiban. Saya ingin sebanyak mungkin perempuan bisa menggunakan dan mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya untuk kebaikan dirinya, keluarganya dan masyarakat luas.


Di berbagai wawancara dan seminar, pertanyaan yang sering kali di ajukan pada saya adalah :” Dengan berbagai peran yang kini dilakoni, bagaimana caranya membagi waktu dan bagaimana memperoleh kehidupan yang seimbang?” Saya berpendapat, bekerja dan berkarya bagaikan lari maraton, dimana kita harus pandai-pandai mengatur stamina agar bisa sampai ke tempat tujuan, memenangkan persaingan, tanpa kehabisan tenaga. Agar bahagia, tidak mudah lelah, stress, cepat tua dan banyak penyakit, kita memang perlu mengatur agar hidup kita seimbang. Demikian pula agar kita tidak sibuk berkarir tapi menelantarkan keluarga, kita perlu mengatur agar hidup kita seimbang.


Orang yang memiliki kehidupan yang seimbang biasanya adalah mereka yang sadar akan berbagai kegiatan yang membutuhkan waktu dan energi, lalu punya kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan didalam mengalokasikan waktu dan energinya. Di dalam menentukan pilihan, mereka tau nilai-nilai yang di anggapnya penting dan menggunakan nilai-nilai tersebut sebagai dasar di dalam menentukan pilihan alokasi waktu dan energi.

Komponen kegiatan yang biasanya hadir dalam hidup kita meliputi : pekerjaan, kehidupan keluarga, kegiatan perawatan diri seperti olah raga, kegiatan sosial, pertemanan, keagamaan, hobby dan tak kalah penting adalah kegiatan perencanaan/persiapan masa depan seperti pendidikan dan pelatihan.


Setiap orang mempunyai nilai-nilai dan situasi yang berbeda, karenanya masing-masing orang mengalokasi waktu yang berbeda bagi komponen kegiatan-kegiatan ini. Tidak ada jawaban yang benar dan salah tentang alokasi waktu ini. Meskipun demikian, kenalilah gejala hidup yang tidak seimbang. Ada tiga gejala awal “hidup tidak seimbang” :
Kita lelah, depresi, gelisah dan tegang.Kinerja pekerjaan tidak sebaik biasanya.Hubungan pribadi kita, misalnya dengan keluarga atau teman-teman menjadi buruk.


Jangan biarkan hal seperti ini berlanjut. Kita perlu melakukan langkah-langkah untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Saya sering melihat banyak orang tidak melakukan perubahan dalam hidupnya kecuali ketika sudah sangat terpaksa. Keadaan “terpaksa” ini misalnya sakit keras, keluarga yang berantakan, kehilangan pekerjaan dll. Jangan menunggu terlalu lama. Perubahan itu perlu dilakukan sekarang.


Beberapa langkah utama untuk membangun kehidupan yang seimbang adalah :
Kenali nilai-nilai terpenting dalam hidup kita.Setiap saat dalam hidup, kita perlu menentukan pilihan. Mengenali nilai-nilai terpenting dalam hidup kita akan membantu menentukan pilihan-pilihan. Kita mengatakan ya harusnya hanya pada perusahaan, mitra, inisiatif, proyek, tugas, komitmen dan peluang yang sejalan dengan nilai-nilai terpenting dalam hidup kita.


Nilai-nilai ini mencakup seberapa penting nya prestasi pekerjaan dalam hidup kita, peran dan tanggung jawab kita dalam keluarga, peran dan tanggung jawab kita dalam masyarakat serta nilai-nilai yang kita anut dalam hubungan kita dengan Tuhan kita. Kita perlu jujur pada diri kita sendiri tentang nilai-nilai ini karena pada kenyataannya, pilihan-pilihan yang ada sering kali mengandung konsekuensi. Bagaimana bila bilang “tidak” berarti mengurangi pendapatan untuk pendidikan anak-anak kelak ? Bagaimana bila kata “tidak” berarti kehilangan kesempatan promosi ?

Luangkan waktu untuk memikirkan dan mengenali nilai-nilai terpenting dalam hidup kita.


Karena nilai-nilai inilah yang nantinya akan menjadi dasar bagi kita untuk menentukan jenis-jenis kegiatan yang akan kita lakukan dan waktu dan energi yang akan kita alokasikan untuk itu, Buatlah tujuan dan harapan yang sesuaiSetelah menentukan nilai-nilai terpenting dalam hidup kita, langkah selanjutnya adalah membuat tujuan dan harapan-harapan yang sesuai dengan nilai-nilai kita. Tujuan dan harapan yang sejalan dengan nilai-nilai terpenting dalam hidup kita akan membuat kita merasa damai. Dan betapa pun sulitnya tantangan-tantangan yang kita hadapi, kita akan bisa menghadapinya dengan kepala tegak.


Bila berprestasi dalam pekerjaan adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup kita, maka tentunya kita harus realistik di dalam menentukan bagaimana peran dalam keluarga akan dilakukan. Bersiaplah untuk menentukan hal-hal mana yang akan kita lakukan sendiri dan hal-hal mana yang akan kita delegasikan. Siapkan untuk melibatkan dan meminta bantuan pihak-pihak lain untuk membantu tugas-tugas dalam keluarga.


Kita tidak bisa hidup seimbang bila kita ingin menjadi semua bagi semua orang. Hidup seimbang menuntut kita memilih hal-hal yang kita anggap penting dan karenanya kita alokasikan waktu dan energi. Hidup yang seimbang juga menuntut kita untuk bisa mengatakan tidak pada hal-hal yang kurang kita anggap penting atau bisa didelegasikan pada orang lain.


Ketahui hal-hal yang menghambat tercapainya tujuan kitaPerjalanan hidup tidak selalu berjalan mulus. Selalu saja ada kerikil di sana-sini. Keberhasilan kita akan sangat ditentukan oleh kemampuan kita mengetahui penyebab masalah-masalah yang kita hadapi dan mengatasinya.

Bagi kita yang bekerja, porsi waktu melek yang kita pakai untuk bekerja cukup besar, karenanya pastikan kita menyukai pekerjaan kita. Kita perlu membuat pekerjaan kita berarti. Mempunyai misi dan tujuan, menghasilkan karya nyata, memecahkan tantangan-tantangan, bisa membuat pekerjaan kita lebih memuaskan. Menghadiri seminar atau kegiatan-kegiatan yang menambah wawasan dan ilmu pun bisa membuat kepuasan kerja meningkat. Bila kita tidak menyukai pekerjaan kita saat ini, carilah penyebabnya, lalu usahakan agar akar masalahnya bisa di pecahkan. Kepuasan dalam pekerjaan memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan yang seimbang dan bahagia.
Tentukan prioritas dan atur penggunaan waktuTuhan maha adil, setiap orang mempunyai jatah waktu yang sama , yaitu 24 jam sehari. Keberhasilan kita sangat ditentukan oleh bagaimana kita menggunakan waktu kita itu. Banyak orang mengeluh bahwa mereka sudah bekerja sangat keras, sampai-sampai tidak punya waktu untuk keluarga, namun demikian hasil yang diperolehnya tidak seberapa.


Bila dipelajari lebih dalam, ternyata salah satu penyebabnya adalah, mereka langsung tenggelam dalam pekerjaan tanpa menentukan prioritas terlebih dahulu. Dengan cara seperti ini, bisa jadi waktu diluangkan untuk melakukan hal-hal yang tidak penting dan berarti.


Sebelum tenggelam dalam pekerjaan, tentukan hal-hal yang penting yang tidak bisa di delegasikan. Tentukan juga hal-hal yang penting tapi bisa di delegasikan. Lalu tandai hal-hal yang tidak penting. Yang perlu kita lakukan sendiri adalah hal-hal yang penting dan tidak bisa di delegasikan. Yang bisa di delegasikan, delegasikan dengan benar. Jangan buang waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak penting. Cara seperti ini perlu kita lakukan baik dalam pekerjaan, maupun untuk kegiatan-kegiatan lain di luar pekerjaan. Dengan cara ini, penggunaan waktu kita akan sesuai dengan prioritas dan bisa diharapkan hasilnya pun akan memuaskan kita.


Jarang kita bisa mencapai suatu keseimbangan hidup yang sempurna, tapi cukup sering kita bisa menemukan keseimbangan yang bisa membuat hidup kita bahagia. Selamat membangun hidup yang seimbang.


Salam hangat penuh semangat

Rapih Herdiansyah Nama Saya


Rapih Herdiansyah Nama Saya

Ratih Sanggarwati Favorite Budak Cilegon: Rapih Herdiansyah


Senang saya memandang wajahnya. Wajah Jawanya sangat mengilhami saya mencari istri Banten seperti dia.
Yah...... Ratih Sanggarwati Favorite Budak Cilegon: Rapih Herdiansyah

Dharma Pongrekun Polisi Paling Berbahagia Namun merana Diapait Dua Perempuan Banten Cantik

Dharma Pongrekun Polisi Paling Berbahagia Namun merana Diapait Dua Perempuan Banten Cantik Ini.


Siapakah gerangan kiranya yang patut dinyatakan sebagai seorang Polisi Paling Berbahagia Namun merana Diapait Dua Perempuan Banten Cantik seperti gambar disamping ini? Dia diisukan sebagai mantan Kekasih artis senior Marissa Haque sebekum menikah dengan rocker Ikang Fawzi disaat sekolah hukm dulu. Dia sekrang adalah Wadireskrimum Polad Metro Jaya. Polisi ini juga yang berhasil membongkar kasus dugaan ijazah aspal ratu Atut Chosiyah produksi Universitas Borobudur Jaktim lalu.

Negara Hukum Indonesia Sudah Gagal

Susah menjadi orang Indonesia yang bener dan benar. Mau jujur nggak kebagian jatah proyek, maua nggak jujur KPK mengintai untuk kita masuk bui. Kalau kita miskin dan bukan siapa-siapa maka akan lama dipenjara. Enak jadi keluarga Atut bisa menang Pilkada dan seluruh keluarganya masuk DPR RI karena mampu ngasih duwit sama rakyat miskin di Banten. Huuuu... jeleknya nasibku jadi orang Indonesia.
Negara Hukum Indonesia Sudah Gagal .... Memang benar, sangat gagal. Terutama dalam kaitan penegakan hukum.

Perampok Banten Chasan Sochib Ayah Kandung Ratu Atut



Chasan Sochib Ayah kandung Ratu Atut memiliki 13 orang istri beragam usia dan warna kulit serta jenis rambut.

Ratu Atut sesungguhnya sangat trauma dengan kebiasaan kawin banyak istri dari ayahnya ini. Dan Atut pernah mengingatkan ayahnya, namun diabaikan.

Kalau toh ada yang sangat dibenci di Banten selama ini adalah seorang lelaki gaek ayah kandung Ratu Atut Chosiyah yang selama ini dianggap sebagai seorang jawara alias Perampok Banten bernama (kalimnya sebagai Tubagus atawa Tb) Chasan Sochib Ayah Kandung Ratu Atut.

Chasan Sochib Ayah Ratu Atut ini sangat sakti terkait dengan urusan hukum pidana. Telah beberapa kali digiring kepengadilan, namun dibentaklah para jaksa dan hakim sehingga mereka mengekeret dan akhirnya dengan memakai hadiah upeti para penegak hukum terus enyembah kaki Bapak Atut ini dan lepaslah dia dari ejrat hukum Indonesia yang sangat korup ini.

Indonesia memang sangat gila!

Ratu Atut Chosiyah Memang Sangat Mengkhawatirkan Marissa Haque Dibanding Zulkieflimansyah yang berhasil Dirayunya

Pernah ada seorang teman dari Pamulang yang memberikan saya alamt dari sebuah situs akademik dari Inggris beralamat: http://brainscannr.com. Dimana kami dapat langsung mengecek kapasitas otak siapapun pemimpin negeri ini terkait dengan "bulshit" mereka mengatasnamakan rakyat untuk kepentingan pribadinya.

Lalu kami mencoba nama Ratu Atut Chosiyah yang ternyata hasil daripada test kami memperlihatkan betapa Ratu Atut sangat kurang kemampuan otaknya, seperti apa yang dapat kita saksikan didalam gambar disamping ini.

Kami semua kemudian menjadi teringata atas kasus pidana Ratu Atut chosiyah terkait dengan ijazah aspal (asli namun paslu) Ratu Atut dari Universitas Borobudur Jaktim. Karenanya tak heran terhadap Marissa Haque Ratu Atut sangatlah kuatir.

Kekhawatiran Ratu Atut Chosiyah Memang sangat tinggi, dikarenankan sampai hari ini Marissa Haque masih terus berjuang atas kejadian PIlada curang Banten 2006 lalu.

Dibanding Zulkieflimansyah yang sudah berhasil dirayunya dan kini berada dibawah ketiaknya. Ratu Atut sangat ngeri atas kemungkinan terbongkarnya kasus pidana dia.



Si Cantik Intan Nurul Hikmah Ismet Iskandar


Si Cantik Intan Nurul Hikmah Ismet Iskandar adalah Putri dari Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Ayahnya memenangkan Pilkada KAbupaten Tangerang setelah berpasangan dengan Rano Karno.
Keluarga Ismet memang unggulan. Sekeluarga mereka berhasil didalam karir, pendidikan, maupun perkawinan. Sebagai Ketua Panitia Anggaran di salah satu wilayah terkaya Provinsi Banten ini, Intan merupakan salah satu calon terlayak untuk diusung menjadi Walikota Tangerang yang akan datang. Semoga saja.

Menyapu Dugaan Kecurangan dari Kemenangan Pak SBY.





Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kemenangan Pak SBY.



Saya pikir beliau sangat cerdas dalam menapaki, menyiasati, dan merengkuh kekuasaan. Apapun cara yang ditempuhnya, apakah melalui: (1) operasi intelijen; (2)“pembodohan terhadap rakyat miskin” melalui proram-programnya seperti BLT; (3) menggerogoti dan melumpuhkan kekuatan musuh-musuhnya: (4) memecah belah dan meluluhlantakkan partai-partai rivalnya, dll. Semuanya sah-sah saja dalam sebuah negara demokrasi selama tidak dibuktikan bersalah oleh hukum. Artinya, yang kalah jangan ngiri! Terkait hal itu semua terus terang, saya salut sama Pak SBY.


Tapi, kalau terlalu cepat mencapai puncak, dan terlalu ingin merengkuh segalanya, saya khawatir Pak SBY tergelincir menjadi diktator otoritarian. Kalau semua partai sudah dilumpuhkan dan tercermin dari lembaga legislatif yang kelak menjadi mandul - setelah eksekutif dalam genggaman - apa yang tidak bisa dilakukan Pak SBY? Tidak akan ada rintangan berarti yang bisa menghalanginya berbuat sekehendak hatinya.


Saya percaya Pak SBY tidak akan berpikir dan berbuat seperti itu. Tapi apakah dijamin orang-orang alias timses dimasa kampanye kemarin itu yang sekarang mengeliling disekitarnya juga seperti Pak SBY? Itu yang saya ragu. Sebab kita tahu, seperti yang diingatkan Lord Acton bahwa power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely.
Saya setuju dengan Mbak Marissa bahwa Pak SBY pantas didukung, tapi sekaligus tetap harus diingatkan bila melakukan kesalahan. Kewajiban kitalah untuk selalu saling mengingatkan, kepada siapapun! Apalagi kepada orang yang di tangannya nasib lebih dari 235 juta manusia ditentukan.


Seperti kata pepatah: ”Sahabat yang baik adalah orang yang berani ‘menggonggong’ sahabatnya ketika melakukan kesalahan!

Kesalnya Ratu Atut pada Marissa Haque dan Ikang Fawzi


Kesalnya Ratu Atut pada Marissa Haque dan Ikang Fawzi
Ketika selama bermimpi menurut Ratu Atut ia merasakan bahwa ada dorongan yang sangat kuat bagi dirinya untuk melenyapkan pasangan suami-istri Ikang Fawzi dan Marissa Haque dari muka bumi ini. Ratu Atut merasa tidak akan pernah tenang hidup dan kehidupannya didalam menjalankan tugas mulianya sebagai Gubernur Provinsi Banten bilamana Marissa Haque masih hidup serta terus-menerus berupaya untuk membongkar kasus ijazah ASPAL (asli tapi Palsu) nya.
Ratu Atut meminta tolong kepada saya sebagai koordinator wartawan di Banten untuk membuat kampanye gelap lagi untuk Marissa Haque dan Ikang Fawzi agar mereka berdua semakin dijaui para wartawan dan dipermalukan didepan umum.
Sejujurnya pasukan saya sudah siap di kelompok detik.com, dan dapat anda sekalian lihat juga melalui beberapa blogspot, multiply yang saya miliki sejauh ini atas nama Wong Pamulang dan Cah Pamulang.
Semoga ada pencerahan.

Marisa Haque: Hindari Hidup Boros, Hemat dari Sekarang



Marisa Haque Sehat tak mesti boros


ShopperStar Wed, 09 May 2007 13:30:00 WIB


Hidup dalam ekonomi yang berkecukupan bukan berarti melupakan hidup hemat. Ini yang senantiasa diterapkan Marisa Haque. Dia mengakui tidak pernah hidup boros dalam kegiatan sehari-harinya. Bahkan artis yang belakangan terjun ke dunia politik ini, juga menerapkan hidup hematnya dalam pola hidup sehatnya selama ini.Pola hidup sehat dengan menjaga makanan dan berolahraga rutin, memang menjadi salah satu rutinitas penting bagi Marisa dan keluarganya.
Namun, untuk mencapai kesehatan tubuh itu dia tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk mewujudkannya.Yang terpenting, menurut istri musisi Ikang Fawzi ini, adalah komitmen dalam menjaga pola hidup sehat yang harus diterapkan, dibandingkan dengan biaya besar dalam menjaga kesehatan atau memperbaiki kesehatan itu sendiri.Untuk menciptakan pola hidup sehat ini, Marisa hanya menjalankan kegiatan olahraga di rumah. Salah satu kegiatan olahraga favoritnya dan juga keluarga adalah berenang di kolam renang yang berada di belakang rumah mereka.Selebihnya, dia hanya menerapkan tidur yang seimbang dengan pekerjaan yang dilakukannya selama ini. "Yang terpenting kita bisa tidur malam cukup, maka saya yakin stamina tubuh akan tetap terjaga," ujar artis kelahiran Balikpapan, 15 Oktober 1962, ini. Untuk pola makan, menurut Marisa, dia tidak perlu membeli makanan sehat yang mahal, namun cukup mengolah sendiri makanan tersebut, sehingga biaya yang dikeluarkan tentu saja akan lebih murah.
Jadi, sesibuk apapun pekerjaannya, dia selalu menyempatkan diri untuk memasak atau sekadar mengontrol makanan yang akan disajikan untuk keluarganya."Apalagi kalau kita memasak sendiri, akan lebih tahu tingkat higienis makanan olahan tersebut sekaligus bisa menimbang nilai gizi di dalamnya," papar sulung dari keluarga Haque ini.Pola sehat ini pun diturunkan dan diterapkan Marisa pada dua anaknya, yakni Isabella Muliawati Fawzi dan Chikita Fawzi. Menurut dia, konsep hidup sehat seorang anak seharusnya memang diterapkan dari kebiasaan dan pola hidupnya di rumah. Karena itu, dia berharap agar para ibu di Tanah Air mulai menyadari dan menerapkan pola hidup sehat yang hemat dan cermat di rumah mereka masing-masing, agar anak-anaknya sehat dan cerdas.
"Bagi saya, kesehatan itu berkaitan erat dengan kecerdasan seseorang. Pasalnya, dengan kondisi seseorang yang fit, maka dia akan lebih mudah mencerna ilmu yang diterimanya," ujar pemeran utama film layar lebar Kembang Semusim yang diproduksi pada 1981 ini. (Mia Chitra Dinisari)

Sumber: Bisnis Indonesia