Kamis, 10 September 2009

Calo KPU Bernama Fernita Darwis dari PPP adalah Mantan Karyawan Ratu Atut di PDAM Banten


JAKARTA - SURYA- Lama menanti tanpa ada kepastian tindakan, membuat artis yang banting stir menjadi politisi, Marissa Haque, mendatangi lagi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (8/9). Bersama sejumlah caleg yang gagal dalam Pemilu legislatif (Pileg) 2009, ia didampingi kuasa hukumnya, Eggy Sudjana. Marissa mempertanyakan soal laporan dugaan politik uang dalam Pileg 2009 yang disampaikan ke KPK dua bulan lalu.

Setelah sempat melakukan protes karena menunggu terlalu lama yakni empat jam, Marissa dan belasan caleg gagal akhirnya difasilitasi untuk bertemu pimpinan KPK
Hari Senin (7/9) lalu, Marissa dan kawan-kawannya sudah menyambangi Mabes Polri. Mereka melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena tidak menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). “Kami ingin menanyakan sejauh mana sikap KPK, terhadap laporan kita dua bulan lalu atas jual beli kursi. Seperti kursi saya di PPP seharga Rp1 miliar,” kata caleg PPP dari Dapil Jabar 1 yang meliputi Kota Bandung dan Cimahi.

Marissa mengaku punya alat bukti, yakni rumah mewah baru di Bintaro, Tangerang, milik saksi dari PPP yakni Fernita Darwis. Padahal dengan suami yang pengangguran dan pekerjaannya dari berpolitik, hal itu jadi tanda tanya besar bagi Marissa darimana asal uangnya.
Marissa melaporkan Fernita Darwis dan suaminya Darwis Hamid karena diduga telah melakukan kesepakatan tertentu dengan oknum KPU untuk menjual kursinya senilai Rp1 miliar.Nasib serupa dialami 14 caleg lain dari partai berbeda. Mereka juga menyatakan, kursinya dihargai Rp 1 miliar.

Istri Ikang Fauzi itu juga membeberkan pengalaman nyata suaminya dengan broker kursi legislatif saat Pileg lalu. “Kami merasa dipermainkan dan didzolimi KPU. Selama ini kami merasakan negara tidak melindungi hak konstitusi sebagian warga negaranya,” tambah Icha, sapaannya..

Farouk, caleg gagal dari Partai Hanura juga mengaku jadi korban politik karena terjadi abuse of power. Karena itu dia ikut berjuang mendapatkan keadilan. Selain ke polisi dan KPK, kasus juga sudah dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi, tapi belum ada tindak lanjut. jbp/nda

1 komentar:

  1. WARNING! Pemilik Blog negaraberduka-rapihherdiansyah.blogspot.com ini, saya sudah tahu nama aslinya! Bukan Rapih Herdiansyah, karena Rapih Herdiansyah yang asli adalah Saya. Saya mulai menemukan titik terang dengan blog palsu yang pakai nama saya ini. Fotonya juga pakai foto saya! INGAT! Rapih Herdiansyah asli adalah saya.
    (Untuk Pemilik Blog negaraberduka-rapihherdiansyah.blogspot.com)
    Hei Bajingan! Kenapa Anda pakai nama saya untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan konflik. Hampir semua pernyataan yang Anda keluarkan, baik dalam forum ini maupun yang lain, saya telusuri dan perhatikan sangat kurang etis dan tidak tidak pantas? Saya Rapih Herdiansyah yang asli dan tidak pernah dan tidak akan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mencerminkan sebagai orang yang tidak berpendidikan. Kalau mau berseteru, tampakkan wujud asli Anda, jangan menggunakan nama orang lain. Mohon kepada semua jangan ditanggapi semua pernyataan apapun yang timbul atas nama Rapih Herdiansyah. Itu palsu! Saya Rapih Herdiansyah yang asli, dan saya yakin pembuat "akun palsu" Rapih Herdiansyah, adalah orang yang mengetahui saya, dan sengaja ingin menjatuhkan nama baik saya! Semoga penelusuran yang saya lakukan segera membongkar "akun palsu" Rapih Herdiansyah.

    BalasHapus