Sabtu, 12 September 2009

Buronan KPK Adik Ratu Atut Chaeri Wardana





Ratu Atut sudah Berkoordinasi dengan Seluruh Jajaran Muspida untuk Menggagalkan Marissa Haque dan Ikang Fawzi karena sangat khawatir mereka berekasi berlebih atas kaburnya buronnan polisi adik kandung Ratu Atut Chosiyah bernama Chaeri Wardana yang terkait dengan korupsi RS Balaraja, Tangerang, Banten.

Ratu Atut sudah Berkoordinasi dengan Seluruh Jajaran Muspida untuk Menggagalkan Marissa Haque dan Ikang Fawzi


Ratu Atut sudah Berkoordinasi dengan Seluruh Jajaran Muspida untuk Menggagalkan Marissa Haque dan Ikang Fawzi.
Inysa Allah kedua orang pengganggu jalan hidup Ibu Ratu Atut dapat segera dienyahkan dari muka bumi ini. Keduanya memang sudah tidak layak hidup didunia karena tidak bermanfaat.
Baiklah kita tunggu saja tanggal mainnya kedepannya agar Marissa Haque dan Ikang Fawzi menangis-nangis minta kerjaan dan menyemabh sujud dikaku Ibu Ratu Atut Chosiyah tercantik di Banten.

Ratu Atut Sangat Membenci serta Mengkhawatirkan Marissa Haque & Ikang Fawzi Masuk Senayan


Ratu Atut Sangat Membenci serta Mengkhawatirkan Marissa Haque & Ikang Fawzi Masuk Senayan
Entah bagaimana keputusan MK belakangan ini namun Ratu Atut Boss saya di Banten tidak bisa tidur tenang memikirkan keduanya itu yang selalu mengganggu hidup dan rezekinya.

Kamis, 10 September 2009

Calo KPU Bernama Fernita Darwis dari PPP adalah Mantan Karyawan Ratu Atut di PDAM Banten


JAKARTA - SURYA- Lama menanti tanpa ada kepastian tindakan, membuat artis yang banting stir menjadi politisi, Marissa Haque, mendatangi lagi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (8/9). Bersama sejumlah caleg yang gagal dalam Pemilu legislatif (Pileg) 2009, ia didampingi kuasa hukumnya, Eggy Sudjana. Marissa mempertanyakan soal laporan dugaan politik uang dalam Pileg 2009 yang disampaikan ke KPK dua bulan lalu.

Setelah sempat melakukan protes karena menunggu terlalu lama yakni empat jam, Marissa dan belasan caleg gagal akhirnya difasilitasi untuk bertemu pimpinan KPK
Hari Senin (7/9) lalu, Marissa dan kawan-kawannya sudah menyambangi Mabes Polri. Mereka melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena tidak menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). “Kami ingin menanyakan sejauh mana sikap KPK, terhadap laporan kita dua bulan lalu atas jual beli kursi. Seperti kursi saya di PPP seharga Rp1 miliar,” kata caleg PPP dari Dapil Jabar 1 yang meliputi Kota Bandung dan Cimahi.

Marissa mengaku punya alat bukti, yakni rumah mewah baru di Bintaro, Tangerang, milik saksi dari PPP yakni Fernita Darwis. Padahal dengan suami yang pengangguran dan pekerjaannya dari berpolitik, hal itu jadi tanda tanya besar bagi Marissa darimana asal uangnya.
Marissa melaporkan Fernita Darwis dan suaminya Darwis Hamid karena diduga telah melakukan kesepakatan tertentu dengan oknum KPU untuk menjual kursinya senilai Rp1 miliar.Nasib serupa dialami 14 caleg lain dari partai berbeda. Mereka juga menyatakan, kursinya dihargai Rp 1 miliar.

Istri Ikang Fauzi itu juga membeberkan pengalaman nyata suaminya dengan broker kursi legislatif saat Pileg lalu. “Kami merasa dipermainkan dan didzolimi KPU. Selama ini kami merasakan negara tidak melindungi hak konstitusi sebagian warga negaranya,” tambah Icha, sapaannya..

Farouk, caleg gagal dari Partai Hanura juga mengaku jadi korban politik karena terjadi abuse of power. Karena itu dia ikut berjuang mendapatkan keadilan. Selain ke polisi dan KPK, kasus juga sudah dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi, tapi belum ada tindak lanjut. jbp/nda

Kamis, 03 September 2009

ITB Sekolah Unggulan di Indonesia, Mimpi Ratu Atut yang Tak Kesampaian


Rekan Marmin, saat ini yang lulus ujian saringan masuk memang kebanyakan masih dari pulau Jawa, di luar P. Jawa yang sudah terwakili adalah : Lampung, Jambi, Gorontalo, Tana Toraja dan Balikpapan.

Masuk ITB memang standar nya sangat tinggi. Sebagai gambaran di bawah ini adalah nilai rata-rata penerimaan SNMPTN yang baru lalu untuk kelompok IPA :
1. ITB, Bandung (92,54)
2. UGM, Yogyakarta (88,88)
3. UI, Depok (87,11)
4. ITS, Surabaya (83,55)
5. Unair, Surabaya ( 83,89)
Dengan nilai rata-rata yang begitu tinggi, untuk mencari anak dari keluarga miskin yang bisa lulus ujian penerimaan masuk ITB saja sudah sangat susah. Dana donasi yang berhasil kami kumpulkan sebetulnya cukup untuk 43 orang, tetapi jago kami yang lulus 40 orang. Yang dai Papua dan Aceh tidak berhasil lulus.

Namun demikian kami akan berusaha lebih keras agar tahun depan ada perwakilan dari Papua, Aceh dll yang bisa lulus ujian saringan masuk ITB, untuk itu usaha tambahan akan kami lakukan untuk menjaring lebih banyak kandidat dari daerah-daerah di luar Jawa, termasuk melakukan tes masuk di luar P. Jawa, sebagai bagian dari upaya menjemput bola.
Salam hangat penuh semangat

Beasiswa untuk Semua dan Peran Penguasa Birokrat Korups Indonesia

Hari ini, 10 Agustus 2009, adalah hari kuliah pertama bagi para mahasiswa baru ITB, termasuk bagi 40 mahasiswa penerima beasiswa “ITB untuk Semua” yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Program “ITB Untuk Semua” adalah suatu skema penerimaan mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung yang secara khusus menyediakan bangku kuliah bagi para lulusan sekolah menengah umum dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi. Uang pendidikan, ongkos tempat tinggal, dan biaya hidup selama menempuh kuliah di Bandung didanai beasiswa “ITB Untuk Semua”. Dana yang disediakan untuk menempuh ilmu selama 4 tahun termasuk biaya hidup bagi masing-masing mahasiswa adalah Rp. 100.000.000.

Merancang dan menjalankan program Beasiswa ITB untuk Semua merupakan kerja keras bagi panitia dan para relawan, baik didalam menggalang donasi maupun dalam merekrut dan membimbing para mahasiswa muda ini. Menggalang dana donasi di tengah suasana krisis ekonomi memang bukan perkara mudah, apalagi usaha penggalangan dana dimulai di tengah tahun, dimana bagi banyak perusahaan, penggunaan dana CSR sudah ditentukan sejak tahun sebelumnya. Kami bersyukur berhasil menggalang dana sejumlah Rp. 4.3 milyar, yang berasal dari donasi perusahaan, perorangan, kelompok dan donasi kolektif.


Tantangan lain yang tidak kalah rumitnya adalah menjaring calon mahasiswa pandai dari keluarga miskin dari daerah-daerah di seluruh Indonesia. Beasiswa ini mensyaratkan bahwa penerima datang dari keluarga berpenghasilan di bawah Upah Minimum Regional. Kebanyakan dari mereka, mimpipun tidak untuk bisa kuliah di ITB. Itu sebabnya dibutuhkan usaha ekstra untuk menjemput bola, menyampaikan berita baik ini keseluruh pelosok negeri, agar mereka yang memenuhi syarat segera mendaftar. Berbagai jalur kami manfaatkan untuk menyebar berita ini, melalui sekolah-sekolah, klub guru Indonesia, alumni, keluarga mahasiswa ITB dan tentunya juga melalui situs web, milis dan jejaring sosial.

3170 pendaftar masuk sampai dengan hari penutupan, dari jumlah itu kami menseleksi 200 yang terbaik berdasarkan nilai akademis dan potensi kepemimpinannya. 200 kandidat ini lalu kami biayai transportasi, penginapan dan biaya tesnya untuk ikut tes penerimaan mahasiswa di Bandung. Kami bersyukur 40 diantaranya lulus ujian saringan masuk dan di terima di ITB. Penerima beasiswa datang dari berbagai daerah : Tuban, Trenggalek, Semarang, Kediri, Bandung, Pemalang, Nganjuk, Balikpapan, Sidoardjo, Banyuwangi, Banyumas, Klaten, Cibinong, Yogyakarta, Tana Toraja, Cilacap, Purwokerto, Lampung, Mojokerto, Bogor, Gorontalo, Jambi dan Jakarta. Pekerjaan orang tua mereka diantaranya adalah supir, tukang baso, buruh tani, guru, pensiunan, penjahit, pedagang kelontong dll.

Agar tidak mengalami kesulitan ketika kuliah nanti, mereka kami bekali dengan program bridging selama satu bulan yang berisi pemupukan softskills dan penguatan mafiki (Matematika, Kimia dan Fisika). Semoga mereka bisa menyelesaikan kuliah dan lulus dengan baik, dan kelak bisa kembali kedaerahnya dan menjadi agen perubahan di lingkungan sosial asalnya.
Program Beasiswa “ITB untuk Semua” edisi perdana sudah bergulir, banyak pengalaman dan pelajaran yang kami peroleh selama proses ini. Berhasil menggalang dana sejumlah Rp. 4.3 Milyar dan menjaring 40 mahasiswa yang bisa lulus ujian saringan masuk ITB yang super kompetitif adalah pembukaan yang bagus. Namun demikian, kami bercita-cita agar paling tidak kami bisa meningkatkan jumlah ini menjadi 10 % dari jumlah mahasiswa baru yang di terima di ITB. Ini artinya, 300 mahasiswa dan Rp. 30 Milyar donasi yang harus diupayakan. Sebuah cita-cita yang ambisius dan penuh tantangan memang. Namun kami percaya itu adalah cita-cita yang mulia dan kami percaya pula bahwa apabila kita menghendaki sesuatu dengan sungguh-sungguh maka seluruh alam akan berkonspirasi untuk membantu kita mencapainya.
Melalui artikel ini kami ingin mengajak semua pihak untuk mendukung program ini. Semoga kita semua bisa bahu membahu membuka kesempatan bagi keluarga miskin untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya ke salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini, dengan harapan melalui pendidikan ini nasibnya bisa berubah.

Informasi lebih lengkap tentang program ini bisa dilihat di itbuntuksemua.com
Salam hangat penuh semangat

Memanfaatkan TIK untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi (Bagian 1 dari 5 Tulisan)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk membangun Infrastruktur Nasional TIK besar, tetapi kerugian bila tidak melakukannya akan jauh lebih besar lagi.


Kita perlu menentukan prioritas penerapan TIK agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu membangun kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara, melakukan penyesuaian dan mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar menjawab kebutuhan.





Problem terbesar di negara ini adalah masalah korupsi. Praktik korupsi di Indonesia terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari urusan kecil yang menyangkut pelayanan masyarakat di tingkat kelurahan, hingga rekayasa penggunaan anggaran di lembaga-lembaga pemerintah. Korupsi terjadi karena ada niat dan ada kesempatan. Governance yang lemah membuka kesempatan korupsi. Itu sebabnya penerapan Good Governance menjadi sangat penting sebagai langkah pencegahan.Sistem Informasi dapat memainkan peranan yang besar di dalam mendukung good governance melalui transparansi dan partisipasi masyarakat.





Artikel ini terdiri 5 bagian yang akan kami posting setiap hari kerja satu bagian :
1. Area pemanfaatan TIK2. Membangun Kemampuan dan Infrastruktur3. Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)4. Memformulasikan Strategi TIK5. Memanfaatkan TIK untuk Pembangunan